Selasa, 30 November 2010

PERAHU KERTAS


Judul                    : PERAHU KERTAS
Penulis                 : Dee (Dewi Lestari)
Penerbit               : Bentang Pustaka, Trudee Pustaka Sejati
Tahun Terbit       : Februari, 2010
Jumlah Halaman : 444 halaman

Kugy dan Keenan. Dua manusia yang dapat diibaratkan seperti bumi dan langit. Kugy memiliki penampilan berantakan namun ia memiliki imaginasi yang tinggi. Sedangkan Keenan, merupakan sosok yang cerdas dan pelukis hebat nan artistik.

Saat keduanya bertemu, keduanya menjadi semakin dekat. Namun, apa daya? Kugy telah memiliki seorang cowok yang tidak mudah ia tinggalkan. Dalam hati Keenan, terbersit rasa cinta itu namun ia juga berusaha untuk menampiknya.

Wanda dan Keenan seperti sosok yang senasib. Keduanya berbakat menjadi pelukis namun kedua orang tua mereka jugalah yang tidak setuju karena orang tua mereka berpendapat bahwa lukisan tidak bisa menghasilkan uang untuk hidup. Karena merasa senasib, hubungan keduanya semakin dekta. Namun, saat Kugy melihat hal itu, ia seperti cemburu namun ia juga berusaha untuk menampiknya. Toh, dia juga sudah punya cowok.

Entah apa yang ada dibenak Wanda hingga ia mau melakukan apa saja demi menunjukkan rasa cintanya pada Keenan. Ia memang berhasil! Ia memang berhasil membuat Keenan menjadi kekasihnya sekarang. Saat mendengar bahwa Wanda dan Keenan sudah menjadi sepasang kekasih, Kugy seakan ditombak peluru tepat pada dadanya. Kugy tak tahu apa yang ia rasakan. Kugy bingung dengan perasaannya sendiri. Disatu sisi, ia memiliki Ojos kekasihnya, namun disatu sisi ia merasa ada special feeling buat Keenan.

Ojos mulai merasakan perubahan sikap pada Kugy. Ia merasa Kugy sudah tak peduli lagi padanya. Hingga akhirnya, hubungan mereka kandas. Sementara itu, hubungan Wanda dan Keenan juga jauh dari kata harmonis. Wanda berfikir, Keenan tak sepenuhnya mencintainya hingga mereka berdua menghadapi konflik besar dan akhirnya mereka kandas juga.

Saat dua pasang kekasih itu tak lagi menjalin cinta. Kugy memutuskan untuk mengambil mata kuliah sebanyak-banyaknya guna menyibukkan diri. Alhasil, ia bisa lulus lebig cepat tapi tetap dengan nilai yang memuaskan A+. Sedangkan Keenan, malah memutuskan untuk hidup sendiri jauh dari keluarganya yakni di Ubud, Bali. Ia mengambil keputusan besar untuk hidup sendiri dan dengan uang hasil keringatnya sendiri melalui melukis. Awal pahit sempat ia kecap namun tak lama karena kurang lebih satu tahun kemudian, ia bisa dibilang telah sukses menjalankan usaha melukisnya.

Setelah lulus, Kugy langsung mendapatkan pekerjaan dan parahnya lagi ia juga mendapatkan pacar baru, yakni atasannya dia sendiri "Pak Remi" namanya. Sedangkan, Keenan juga tak mau kalah! Ia menemukan pengganti Wanda, "Luhde". Saat usaha lukis Keenan semakin sukses serta hubungan cintanya dengan Luhde sedang manis-manisnya. Keenan terpaksa harus kembali ke Jakarta karena mendapat kabar bahwa ayahnya terkena stroke. Sedangkan, Kugy yang telah mendapatkan pekerjaan yang nyaman memilih untuk mengundurkan diri karena ia merasa pekerjaan yang dilakukannya bukan jiwanya.

Walaupun Keenan melakukan "long-distance" dengan Luhde dan Kugy tidak bisa selalu bertemu tiap hari dengan Remi, hubungan cinta mereka baik-baik saja. Mereka merasa telah menemukan cinta masing-masing.

Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Luhde merasa hati Keenan tak sepenuhnya untuk dirinya dan Remi-pun juga merasa seperti itu.

Daan pada akhirnya lukisan dan dongeng itu bersatu serta hati dan impian mereka bertemu.

KEENAN DAN KUGY

Kamis, 25 November 2010

SURAT KECIL UNTUK TUHAN


JUDUL                     : SURAT KECIL UNTUK TUHAN
PENULIS                 : AGNES DAVONAR
Penerbit                   : Inandra Published
Tahun Terbit           : Agustus, 2009
Jumlah Halaman    : 228 halaman

Nama lengkapnya "Gita Sesa Wanda Cantika" tapi panggil saja ia dengan "Keke". Gadis tabah seorang penderita kanker ganas jaringan lunak pertama kali di Indonesia. Awal yang manis sempat Keke kecap setelah ia melakukan 6x kemoterapi, 1,5 bulan radioterapi, dll. Dokter menyatakan ia sembuh! Sujud syukur ia panjatkan.

Kurang lebih 2 tahun pasca ia dinyatakan sembuh oleh dokter. Keke bermimpi terkena kanker lagi. Ketika ia menceritakan mimpi itu pada kekasihnya ---- "Andi". Andi mencoba meyakinkan Keke bahwa itu hanya sebuah mimpi.
"Hush ... Itu kan cuma mimpi. Nggak usah dipikir lah!" Begitu kata Andi.

Tak disangka! Mimpi itu menjadi kenyataan. Dokter yang dulu pernah menangani Keke tidak menjanjikan kesembuhan seperti sebelumnya. Awalnya, dokter itu mencoba pengobatan yang sama pada Keke, namun, kanker dalam tubuh Keke semakin tumbuh liar bersarang ditubuhnya.

Namun, ayah Keke tak tinggal diam. Ia menghubungi Professor ahli kanker di Singapura. Ketika Keke dan ayahnya sudah berada di RS. Elizabeth. Ternyata, dokter dirumah sakit itu menyarankan untuk melakukan operasi yang nantinya akan meninggalkan bekas cacat. Hal tersebut, membuat Keke dan ayahnya kembali ke Indonesia.

Setibanya di Indonesia, Keke tetap bersemangat untuk mempersiapkan ujian. Walau Ayah Keke sempat khawatir namun melihat semangat Keke yang tetap menggebu-nggebu walau dalam dengan keadaan yang kurang sehat, akhirnya Ayah Keke memperbolehkan Keke untuk mengikuti ujian.

Ujian hari pertama dan kedua berjalan baik. Namun, pada saat hari ketiga, tiba-tiba Keke mimisan, tangannya kaku hingga ia harus meminta tolong Pak Iyus untuk membantunya menghitami lembar jawaban.

Pasca ujian, keadaan Keke semakin memburuk. Walau ia sempat mendapat kabar gembira menjadi peringkat ketiga dikelas. Namun, kesehatan Keke semakin hari semakin menurun. Bahkan, kanker dalam tubuh Keke telah menjalar hingga ke otak dan itu sangat menyakitkan pastinya.

Keke koma selama 3 hari hingga pada akhirnya, pada tanggal 25 Desember 2006 tepat pukul 11 malam, ia menghembuskan nafas terakhirnya......... :'(

Sabtu, 13 November 2010

INGO, first book of INGO tetralogy

Judul                         : INGO
Penerjemah              : Rosemary Kesauli
Penulis                      : Helen Dunmore
Penerbit                   : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit           : Juni, 2009
Jumlah Halaman    : 312 halaman

Semua orang percaya bahwa Dad telah meninggal dilaut. Tapi, aku dan kakakku "Conor" tak percaya. Kita percaya bahwa Dad sedang berada di INGO. Dunia bawah laut yang sering diceritakan Dad saat ia belum menghilang. Apalagi Dad pernah bercerita bahwa ada seorang pria yang suka bernyanyi, namanya pun sama persis dengan nama Dad "Mathew Trewhella". Tapi, Dad bilang itu hanya kebetulan.

"Conor ... Conor ... !!"
Aku berteriak memanggil kakakku yang akhir-akhir ini sering pergi tanpa izin. Aku mencari dan mencari hingga aku melihatnya duduk disebuah batu bersama putri cantik. "Siapa putri itu?" Gumamku dalam hati. Entahlah! Aku tak mau mengganggu mereka berdua.

Kakakku semakin sering pergi tanpa izin. Ketika aku mencoba mencarinya, aku bertemu dengan "Faro". Faro bilang kakakku baik-baik saja. Conor sedang bersama kakak Faro "Elvira" namanya. Aku berbicara banyak dengan Faro hingga lupa waktu. Faro juga bercerita bahwa ia adalah Bangsa Mer. Ia tinggal di "INGO" --- dunia bawah laut yang memikat namun berbahaya. "INGO? sepertinya aku sudah tak asing lagi dengan kata itu." Tapi, aku hanya berkata dalam hati.

"Apa kamu ingin bertemu dengan kakakmu?" tanya Faro padaku
"Tentu!" aku menjawab
"Ayo! ikut aku"
"Kemana?"
"INGO!"
"Tapi, itu mustahil. Aku membutuhkan oksigen. Di laut tak ada oksigen, aku akan mati!"
"Tenanglah! Kamu pasti aman disisiku" Faro meyakinkanku.
Aku mengikutinya. Faro memang baik. Tapi, aku tak bisa menemukan kakakku disana hingga aku memutuskan untuk kembali ke udara.

Semenjak kejadian itu, jiwaku seakan ingin kembali dan menetap di INGO untuk selamanya. Namun, Conor bilang itu berbahaya! Aku tak peduli hingga aku kembali kesana! Aku kembali bersenang-senang dengan Faro. Aku benar-benar merasa tak memiliki beban di dunia INGO ini. Namun, aku juga sadar, Mum dan Conor akan khawatir hingga aku memutuskan untuk kembali ke udara lagi.

Mum pernah bercerita bahwa ia memiliki kenalan seorang penyelam yang akan menyelami perairan "The Bawns"-- salah satu perairan di INGO yang semua orang tahu bahwa itu berbahaya. Didalamnya ada sebuah tempat bernama "Limina". Limina dilindungi oleh banyak anjing laut yang siap menerkam para penyelam yang mengganggu dunia INGO.

Awalnya, aku tak tahu banyak tentang Limina. Namun, suatu saat, Faro membawaku dan Conor kesana. Tiba-tiba, Conor mendekat ke arah kumpulan anjing laut itu. Aku sudah melarang kakakku namun ia tak menghiraukannya. Hingga aku turut mengikutinya.

Benar saja! Aku dan Conor melihat ada dua penyelam yang sudah diambang kematian. Mereka seperti dijadikan bola bagi para anjing laut. Mereka ditendang-tendang dan itu sangat mengenaskan. Aku dan Conor berusaha menyelamatkan mereka. Ternyata mereka adalah teman Mum, "Roger" dan "Grey". Maka, mereka sudah sangat sayu hingga sangat berat untuk aku bawa kembali ke udara. Syukurlah Faro dan Elvira datang membantu kami hingga kami berhasil membawa Roger dan Grey kembali ke kapal dan ternyata mereka berdua masih hidup.

Ketertarikanku pada INGO semakin tinggi dan aku juga semakin yakin bahwa Dad masih hidup!
Aku yakin itu!