Jumat, 29 Oktober 2010

Jingga dan Senja


Judul                         : Jingga dan Senja
Penulis                      : Esti Kinasih
Penerbit                    : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit            : Mei 2010
Jumlah Halaman     : 312 halaman

SINOPSIS !

Siapa sih yang nggak kenal dengan "ARI" ----- pentolan anak SMA Airlangga yang demen banget sama kisruh dan tawuran. Tapi, entah kenapa dibalik kenakalannya, sepertinya ia menyimpan rahasia besar yang hanya ia ketahui. Lantas, siapa sebenarnya Ari ini?

Tawuran antar SMA Airlangga dan SMA Brawijaya memang menjadi suatu hal yang biasa. "Ari dan Angga" ---- itulah naman pentolan SMA maing-masing. Namun, tawuran yang sekarang berbeda karena melibatkan "Tari" --- cewek penggila warna oranye dari sekolah Ari *SMA Airlangga*.

Dalam tawuran, Ari tak pernah sekalipun melibatkan cewek. Ketika ia melihat Tari di tengah-tengah tawuran, Ari langsung melindunginya. Namun, Angga datang dan membawa Tari dengan paksa yang pada saat itu bersama temannya "Fio". Angga membawa Tari dan Fio ke SMAnya *SMA Brawijaya*.

Tanpa pikir panjang, Ari mengejar mereka sampai ke SMA Brawijaya. Anak buah Angga mengharuskan Ari untuk sujud didepannya jika Ari mau melihat keadaan Tari dan Fio. Tunduk di depan anak buah musuh merupakan kekalahan yang memalukan. Namun, demi Tari dan Fio, Ari rela melakukan sujud itu! Setelah itu, Ari melihat keadaan Tari dan Fio yang sedang tertawa bercanda dengan Angga. Ari-pun lega melihat keadaan Tari dan Fio yang baik-baik saja.

Fakta baru teruangkap! "Jingga Matahari" dan "Matahari Sejan"--- itulah nama panjang Tari dan Ari. Mereka berdua juga sama-sama lahir pada saat senja. Entahlah! Tapi, sebenarnya, adakah keterkaitan persamaan nama Tari dan Ari ini dengan masa lalu mereka? Namun, yang jelas, permusuhan antara Ari dan Angga semakin memanas. Apalagi, semenjak ada Tari, semuanya semakin runyam. Malahan, Tari seakan dijadikan kambing hitam. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kemarahan Ari semakin memuncak! Ketika ia mengetahui bahwa Angga telah bertindak lebih banyak daripadanya. Ia semakin gusar! Apalagi ketika Tari degan terang-terangan berkata bahwa lebih memilih Angga daripada Ari. Ari sudah tak bisa menahan kesabaran lagi. Ia lebih memilih menyelesaikan masalah dengan kasar hingga menarik perhatian semua warga sekolah. Untung teman dekat Ari ---- "Ridho" dan "Oji" segera menyadarkannya.

Sedikit demi sedikit, pelan tapi pasti. Fakta sebenarnya terungkap satu persatu. Ari adalah anak kembar. "Matahari Jingga atau Ata" --- itulah nama kembarannya. Ari dan Ata berlatar belakang keluarga broken home. Ari sebenarnya lebih dekat pada ibunya. Namun, ketika orang tuanya bercerai, Ari mendapat bagian untuk tinggal bersama ayahnya. Hal itulah yang membuat Ari berubah 180 derajat. Ia menjadi anak yang biang keroknya rusuh, dan hal itulah yang membuat pihak sekolah Ari tak pernah memberi hukuman pada Ari.

Kabar gembira! "Anggita" --- adik kelas Ari dan sepupu Angga membuat Angga menyerah! Keberadaan Gita membantu Ari dalam hal permusuhannya dengan Angga.
"Jauhi Tari kalo lo mau sepupu lo si Gita selamat!" Ancam Ari pada Angga.
Hal tersebut membuat Angga dengan terpaksa menjauhi Tari. Ancaman Ari semakin membabi buta.
"Kalo lo ga mau jadian sama gue, gue bakal gangguin loe tanpa henti." Ancaman Ari pada Tari
Tapi, Tari tak goyah! Ia tetap keukeuh pada pendiriannya! Ia tak mau menjadi cewek Ari.

Gangguan Ari pada Tari semakin menjadi-jadi. Yang paling parah, Ari menghapus nomor hp Ata pada hp Tari. Tari menangis! Namun, benarkah tangisan itu hanya karena Ari mengahpus nomor hp Ata. Ataukah ada hubungannya dengan Angga yang notabenenya telah mengundurkan diri dari kehidupan Tari? Entahlah....

Masalah semakin runyam! Kini, Tari dan Ari malah bermusuhan. Mereka berdua bersikap kasar satu sama lain. Bagaimana kelanjutan kisahnya ???

Tunggu kelanjutannya di sequelnya "JINGGA DALAM ELEGI"

Jumat, 15 Oktober 2010

Negeri 5 Menara


Judul                     : Negeri 5 Menara
Penulis                  : A. Fuadi
Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit        : Januari 2010
Jumlah Halaman : 422 halaman

SINOPSIS !

Dengan terpaksa, Alif mengikuti kemauan ibunya untuk bersekolah di pondok padahal ia benar-benar berharap untuk bersekolah di SMA NEGERI. Nilai yang ia capai terlampau lebih untuk masuk ke sekolah negeri. Namun, apa daya! Alif yang terlahir sebagai orang asli Minangkabau harus naik bus berhari-hari dengan ayahnya guna mencapai Pondok Madani (PM) - sebuah pondok di daerah udik di pedalaman Jawa Timur.

Ia tak menyangka kalau harus mengikuti tes terlebih dahulu untuk menjadi murid PM. Berbekal hanya belajar 2 hari, Alif diterima menjadi murid PM. Namun, sayangnya .. baru sehari menjadi murid PM, ia dan teman karibnya harus menerima hukuman karena terlambat ke masjid 5 menit.

Setelah cukup lama berada di PM, ia dan teman-temannya mulai mempunyai kebiasaan untuk berkumpul di bawah menara masjid PM hingga banyak temannya yang menjuluki mereka sebagai Shahibul Menara. Dibawah menara tersebut, banyak kejadian yang mereka alami, mulai dari memandang langit dan awan, bercerita, belajar bersama, dan yang lainnya.

Suatu hari, Alif mendapat surat dari sobat karibnya yang berhasil masuk SMA ---- "Randai" namanya. Ia bercerita bahwa SMA sangat mengasyikkan bahkan lebih mengasyikkan dari yang dibayangkan. Hati Alif runtuh! Jiwanya terguncang.  Setengah mati Alif mengkokohkan tekadnya kembali untuk menemukan misi hidupnya kembali yang telah Tuhan gariskan dalam hidupnya.

Lama Alif tak memberi kabar pada ibunya. Ia juga masih merasa sedikit kesal karena ibunya telah memaksa Alif untuk masuk pondok. Namun, ia kini sadar bahwa ibu adalah orang yang harus ia hormati pertama kali dalam hidup. Ia merasa bersalah pada ibunya dan ia juga mulai menulis surat untuk ibunya.

Alif mulai merangkai mimpinya. Ia bermimpi untuk berkelana ke seluruh dunia, Amerika, Mesir, kemanapun. Ia berharap, Tuhan mendengar mimpi Alif tersebut! dan ia juga berharap Tuhan mengabulkan mimpinya.

Seorang wanita merupakan manusia langka di PM. Wanita di PM hanyalah mbok-mbok bagian di dapur. Selebihnya, PM dipenuhi oleh laki-laki. Suatu hari, "Sarah" begitulah nama gadis yang umurnya tak jauh beda dengan Alif. Ia adalah putri dari Ustadz Khalid. Alif tak kehabisan akal untuk berusaha agar bisa bertemu dan bertatap muka dengan Sarah.

Akhirnya, ia mendapat ide yang genius. Kebetulan, Alif adalah anggota dari jurnalis. Ia mencoba untuk mencoba mewawancarai "Ustadz Khalid" ----- ayah Sarah di rumahnya. Alif berhasil! Dengan usaha seperti itu, ia berhasil bertemu, bertatap muka, dan mendengar suara gadis tersebut.

Surat menyurat Alif dengan sobat karibnya Randai masih berlanjut. Namun, ia kembali goyah setiap mendengar kisah bahagia Randai. Apalagi, surat yang sekarang sedang ia baca bercerita bahwa Randai telah diterima di ITB. Institut impiannya, institut yang ia dambakan! Jiwanya pun kembali goyah! Ia bingung! Alif bingung harus bagaimana membalas surat dari Randai tersebut.

Syukurlah! Ia diberi kepercayaan untuk give speech di depan seorang duta besar. Di akhir acara, ia juga berfoto bersama dengan duta tersebut. Dan hasil foto tersebutlah yang ia kirim sebagai balasan surat dari Randai.

Namun, tetap saja ! Alif tetap tak bisa mengkokohkan pendiriannya. Ia memutuskan untuk menulis surat pada ibunya sebagai permintaan untuk keluar dari PM walaupun keberadaannya di PM hanya tinggal 3 bulan lagi. Ibunya membalas surat dari Alif dengan kerlingan air mata meminta Alif untuk tetap bertahan di PM.

Sedangkan ayahnya sampai datang dari Bukittinggi ke PM untuk memberi motivasi pada Alif agar tetap bertahan di PM hingga semuanya selesai. Dan motivasi dari ayahnya tersebut berhasil membuat Alif bersemangat kembali.

Sisa 3 bulan di PM diperuntukkan untuk ujian. Namun, ujian ini berbeda karena Alif harus mempelajari buku dari kelas satu sampai kelas akhir. Ujiannya dilaksanakan sebulan penuh! Syukurlah, peluh keringat terbayar juga! Alif LULUS ! Begitu pula para Shahibul Menara yang lain. Alif juga telah bisa kembali ke kampung halamannya di Bukittinggi dan menyiapkan ujian persamaan SMA yang akan ia ikuti 5 bulan lagi.

London, December 2003
Alif dalam perjalanan menemui sobat karibnya sewaktu masih di PM. Lama tak jumpa dan ternyata ia mendapat kabar bahwa semua anggota Shahibul Menara telah sukses. Sukses di negara yang mereka dambakan! Begitu pula dengan Alif. Ia berhasil berkelana ke negara-negara yang ia impikan.

Akhirnya, Alif merasa bahwa paksaan dari orang tuanya yang dulu ia telan sewaktu akan masuk ke PM menjadi sebuah kesyukuran. Kesyukuran manis yang sangat memuaskan.

Minggu, 10 Oktober 2010

FATE


Judul                    : FATE
Penulis                 : Orizuka
Penerbit               : Authorized Books
Tahun Terbit       : 2010
Julah Halaman   : 293 Halaman


SINOPSIS !

"Jang Min Ho" terlahir sebagai anak dari istri yang sah, hidup serba kecukupan di Indonesia. Sedangkan, adiknya, "Jang Min Hwan" terlahir sebagai anak dari seorang pelacur dan hidup susah di Korea. Saat ayahnya---- "Jang Dae Gwan" meninggal, mereka berdua terpaksa harus bertemu kembali demi mendengar surat wasiat dari ayahnya.

Awalnya, Min Hwan yang tinggal di Korea tak mau pulang ke Indonesia. Tapi, berkat paksaan dari ibunya, ia memutuskan untuk pergi ke Indonesia. Ia berjanji, jika ia sudah mendapat warisan dari alm. ayahnya, ia akan segera kembali ke Korea.

Saat pembacaan surat wasiat, pengacara keluarga Jang--- "Anto" hanya membacakan sebagian dari wasiat Alm. Dae Gwan. Ia beralasan karena Alm. Dae Gwan lah yang meminta seperti itu. Itu artinya, pembacaan surat wasiat masih belum selesai dan Min Ho - Min Hwan harus tinggal bersama lebih lama lagi sampai waktu yang masih belum ditentukan.

Walaupun tinggal dalam satu atap, Min Ho dan Min Hwan seperti kucing dan anjing yang tidak pernah akur. Untung ada "Dena" ---- seseorang yang dipercaya oleh Alm. Dae Gwan untuk bertanggung jawab atas keberadaan Min Ho dan Min Hwan.

Dena berusaha sekuatnya agar kakak beradik tersebut memiliki hubungan baik. Dan itu berhasil! Tak lama setelah akurnya Min Ho dan Min Hwan, Anto datang kembali untuk membaca kelanjutan surat wasiat dari Alm. Dae Gwan. Ternyata, kelanjutan surat tersebut dibaca setelah setelah Min Ho dan Min Hwan dapat akur satu sama lain.

Pasal lanjutan yang dibaca Anto adalah, "Min Ho dan Min Hwan harus kuliah S1 dibidang bisnis jika mereka ingin mendapat warisan perusahaan ternama milik Alm. Dae Gwan." Mendengar itu, Min Ho enggan sekali menurutinya tapi mau tak mau, ia harus melakukannya. begitu pula dengan Min Hwan! Ternyata, Anto hanya membacakan satu pasal saja .........

Hari-hari awal perkuliahan Min Ho dan Min Hwan cukup melelahkan. Min Ho yang sebenarnya sudah lulus S2 harus mengulang S1 lagi demi warisan tersebut. Sedangkan, Min Hwan yang belum lancar berbahasa Indonesia harus belajar mati-matian agar tak dicibir oleh teman-temannya.

Hubungan Min Ho, Min Hwan, Dena, dan semua anggota keluarga Jang semakin hari semakin membaik. Mereka semakin erat satu sama lain. Tapi, dikala mereka telah mampu menjadi satu kesatuan keluarga yang utuh dan harmonis, masalah datang menimpa Min Hwan.

Suatu hari, Min Hwan tak sengaja masuk ke dalam ruang kerja Alm. Dae Gwan. Ia melihat rak buku yang cukup besar dan penuh dengan buku-buku tentang ekonomi bisnis. Min Hwan mengambil sebuah buku. Didalam buku tersebut, terdapat sebuah tombol dan ketika Min Hwan memencetnya, rak buku didepannya langsung maju kedepan dan dibelakang rak buku tersebut, Min Hwan dapat menemukan sebuah brankas.

Ketika Min Hwan mencoba membuka brankas tersebut dengan password tanggal lahirnya. Ternyata, brankas tersebut terbuka! Disana, ia melihat tumpukan-tumpukan surat. Min Hwan membcanya. Ia menangis...... Kebohongan besar telah terungkapa! Selama ini, ia telah mencoba sekuat baja untuk tegar . Tapi, baja yang dibangunnya akhirnya runtuh juga.

Min Hwan keluar dari ruang tersebut. Ia langsung membereskan barang-barangnya dan memutuskan untuk kembali ke Korea dengan alasan mencari kebenaran dari ibunya. Dena yang melihat kepergian Min Hwan bingung harus berbuat apa. Tapi untungnya, papa Dena yang juga kepala pelayan dirumah itu ------ "Gatot" langsung menelepon pengacara Anto untuk menyelidiki masalah ini.

Selidik punya selidik, ternyata .... dari surat-surat di brankas tersebut, dapat disimpulkan bahwa Min Hwan benar-benar tak punya hubungan darah dengan keluarga Jang. Ia terlahir dari rahim seorang pelacur dengan ayah yang bekerja di perusahaan Jang tapi dipecat! Karena dipecat dan ayah kandung Min Hwan merasa tak bisa menghidupi keluarganya dan ia bunuh diri! Ibu Min Hwan yang saat itu sedang mengandung Min Hwan 8 bulan bingung! Akhirnya, ia meminta pertanggungjawaban pada Dae Gwan. Dan jadilah Min Hwan masuk kedalam anggota keluarga Jang.

Di Korea, Min Hwan marah besar pada ibunya! Ibunya beralasan ia melakukan seperti itu karena ingin anaknya mendapat kehidupan yang layak, pendidikan yang layak, dan yang lainnya.

Ternyata, fakta sebenarnya masih belum terungkap. Gatot yang sudah bekerja selama berpuluh-puluh tahun di rumah keluarga Jang tak pernah mendengar kalau majikannya Alm. Dae Gwan memecat karyawannya.

Ternyata, ayah biologis Min Hwan memang bukan karyawan Alm. Dae Gwan. Ia adalah klien Ibu Min Hwan. Ketika Ibu Min Hwan meminta pertanggungjawaban, ia acuh tak acuh dan menghilang. Ketika Ibu Min Hwan menaiki kapal pesiar, disitulah ia bertemu dengan Dae Gwan. Ia menyadari Dae Gwan adalah sosok yang baik hati. Oleh karena itu, Ibu Min Hwan mengarang cerita sedemikian rupa agar Min Hwan dianggap sebagai anggota Keluarga Jang.


Semua fakta telah terbongkar! Min Ho dan Dena memutuskan untuk pergi ke Korea demi menjemput Min Hwan agar mau kembali ke Indonesia. Sesampainya disana, Min Hwan mengusir Min Ho dan Dena. Ia benar-benar tak mau melihat muka mereka. Akhirnya, Min Ho dan Dena pergi dari hadapan Min Hwan dan kembali ke hotel.
Semua fakta telah terbongkar! Min Ho dan Dena memutuskan untuk pergi ke Korea demi menjemput Min Hwan agar mau kembali ke Indonesia. Sesampainya disana, Min Hwan mengusir Min Ho dan Dena. Ia benar-benar tak mau melihat muka mereka. Akhirnya, Min Ho dan Dena pergi dari hadapan Min Hwan dan kembali ke hotel.
Ketika dijalan, Dena memutuskan untuk kembali ke Min Hwan untuk berbicara berdua dengannya. Setelah berbicara panjang lebar, Min Hwan berjanji akan kembali ke Indonesia jika ia sudah siap.
Keesokan harinya, Dena dan Min Ho pergi ke rumah Min Hwan. Sesampainya disana, mereka mendengar keributan dari dalam dan terpaksa langsung masuk tanpa izin. Keributan semakin menjadi-jadi ketika Min Hwan menyadari ada makhluk asing dari Indonesia tiba-tiba datang. Dena, Min Ho, Min Hwan, dan ibunya terlibat keributan yang cukup besar tapi akhirnya Min Hwan dan ibunya bersujud didepan Min Ho karena telah merasa bersalah.
Setelah kejadian tersebut, Min Hwan langsung lari keluar rumah untuk mencari soju sebanyak-banyaknya dan meminumnya. Ia minum soju sampai matanya merah dan pingsan! Untunglah, ada Min Ho dan Dena disampingnya dan mereka langsung membawa Min Hwan ke hotel.
Semua telah terungkap! Min Ho dan Min Hwan telah bisa menerima nasib mereka masing-masing. Mereka juga telah akur kembali seperti semula. Walaupun Min Ho mewarisi sifat Alm. Dae Gwan sepenuhnya namun ia ingin Min Hwan yang mewarisi posisi Alm. Dae Gwan. Min Hwan cukup kaget mendengarnya namun akhirnya Min Ho mengatakan alasannya bahwa ia mewarisi penyakit kanker Alm. Dae Gwan.
Mendengar hal tersebut, Min Hwan dan Dena langsung tersentak! Dena marah! kenapa Min Ho tak pernah bercerita soal itu. Min Ho beralasan ia tak ingin membuat orang disekelilingnya sedih karena apa yang dialaminya.
Akhirnya, Min Hwan menyanggupi untuk menggantikan posisi Alm. Dae Gwan. Dan ia juga menjalin hubungan dengan Dena. Sedangkan Min Ho juga bahagia karena ia juga mencintai Nicole yang telah sedikit membantunya untuk berhenti merokok yang menyebabkannya terkena kanker.

N A S I B
Ketetapan Tuhan
Sesuatu Yang Tidak Dapat Diubah Dengan Tangan Manusia

Minggu, 03 Oktober 2010

Thalita

Judul                            : Thalita
Penulis                         : Stephanie Zen
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit               : September, 2009
Jumlah Halaman         : 272 halaman

Sinopsis !

Thalita baru saja lulus SMP dan hendak masuk SMA. Ia telah mendaftar disebuah sekolah dimana cowoknya--- "Andra" juga bersekolah disitu. Tapi, ayah Thalita tiba-tiba memindahkan Thalita ke sekolah baru dengan alasan ayah Thalita nggak mau anaknya berhubungan dengan Andra yang notabenenya seorang pemakai narkoba. Dengan terpaksa, Thalita-pun menuruti permintaan ayahnya dan memutuskan Andra!

Disekolah barunya, Thalita bertemu dengan "Darren"--- cowok yang dingin banget sama cewek gara-gara pernah ditolak cewek yang pernah disayanginya. Adik Darren ----"Tatyana" menyuruh Thalita untuk mendekati Darren. Walaupun awalnya Thalita nggak mau tapi karena terpaksa ia mau juga akhirnya.

Darren adalah sosok yang charming. Tapi, entah kenapa Thalita susah sekali jatuh cinta padanya. Padahal, Tatyana sangat berharap Thalita bisa menjadi kakak iparnya someday. Karena Thalita susah jatuh cinta pada Darren, Tatyana memutuskan untuk mengakhiri ajakannya pada Thalita untuk mendekati Darren.

Ketika Thalita hendak menuju mobilnya untuk pulang sekolah, ia serasa mau pingsan melihat ada Andra disekolahnya. Andra menghampiri Thalita dan mengajaknya balikan. Thalita mentah-mentah menolaknya dengan alasan yang sungguh bohong besar yaitu, "Thalita sudah mempunyai cowok baru".

Satu hari, Darren mengajak Thalita ke sebuah cafe. Ketika di cafe tersebut, mereka berdua tak sengaja bertemu dengan Andra. Thalita mencoba memalingkan mukanya tapi ia tak berhasil! Akhirnya, Thalita terpaksa berbohong. Ia mengenalkan Darren pada Andra sebagaii pacar barunya.

Sepulang dari cafe, Thalita langsung ambruk di kasurnya. Ia bermimpi bertemu dengan Andra dengan keadaan sehat seperti orang normal. Tapi, Andra berkata ia harus pergi. Thalita bangun! Ia sadar itu hanya sekedar mimpi. Tiba-tiba, hp-nya berdering dari "Darius"--- teman dekat Andra. Darius berkata bahwa ..
"Andra sudah meninggal karena overdosis!"

Satu minggu sudah Thalita bolos sekolah karena ingin menerangkan diri akibat kehilangan Andra. Ia beralasan sakit perut! Ketika seminggu itu, tidak ada teman-temannya yang menjenguk Thalita. Hanya satu orang! Darren ... Ya, hanya Darren yang menjenguk Thalita di rumahnya.

Satu tahun kemudian ...
Thalita masih belum bisa melupakan Andra. Ia masih sering menangis apabila mendengar lagunya Kerispatih , "Mengenangmu". Ia masih sering menangis apabila mengingat semua kenangannya bersama Andra.

Suatu hari, Darren mengajak Thalita menonton bareng final liga champions karena mengingat mereka berdua adalah sama-sama penggila bola. Disana, Darren tidak menyia-nyiakan kesempatan! Akhirnya, ia menembak Thalita dan Thalita-pun menerimanya.

Mau tak mau, Thalita harus mentraktir teman-temannya sebagai pajak jadian. Saat mereka sedang nikmat-nikmatnya menyantap makanan, mereka melihat Darren bermesaraan dengan seorang cewek. Teman Thalita langsung ingin melabrak Darren langsung tapi ternyata cewek yang bersama Darren adalah adik kandung Darren sendiri yakni Tatyana.

Hubungan pacaran Darren dan Thalita jalin baik-baik saja. Tidak ada masalah yang pernah mereka ributkan hingga akhirnya masalah itu datang. Darren tidak memberi kabar pada Thalita selama tiga hari. Thalita juga tidak bisa menemukan Darren disekolahnya. Sampai akhirnya, Darren masuk sekolah! Thalita memaksanya untuk memberi alasan kenapa dia menghilang begitu saja tanpa memberi kabar. Thalita terus memaksa hingga akhirnya Darren mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Jadi, inilah yang sebenarnya terjadi ..
Cewek yang pernah menolak Darren -- "Cheryl" datang ke rumah Darren. Ia tampak sehat padahal ia seorang junkies. Ternyata Cheryl telah mengikuti rehab dan meninggalkan drugs. Cheryl juga bilang ia menyesal dulu menolak cinta Darren. Ia sadar bahwa ia mencintai Darren. Darren bingung harus mempertahankan cintanya pada Thalita atau memilih Cheryl. Akhirnya, Darren memutuskan Thalita dan berpacaran dengan Cheryl.

Hubungan Cheryl dan Darren tak bertahan lama. Cheryl tak benar-benar memanfaatkan kesempatan yang diberikan Darren padanya. Ia kembali jatuh pada narkoba dan polisi menangkapnya basah-basah saat Cheryl sedang membawa sabu. Cheryl-pun dipenjara dan hubungan mereka kandas dan hanya seumur jagung!

Darren sedih, terpukul, putus asa. Semua berkecamuk menjadi satu dalam jiwanya. Untungnya, Thalita tak merasa dendam pada Darren. Ia malah men-support Darren agar bisa bangkit kembali. Ia berusaha mati-matian agar Darren bisa kembali seperti Darren yang ia kenal dulu.

Usaha Thalita tak sia-sia. Darren berhasil bangkit kembali! Dua tahun sudah pasca kejadian penangkapan Cheryl, Thalita dan Darren menjadi aktif dalam organisasi WHD "We Hate Drugs". Mereka bertugas untuk meberi pencerahan pada generasi-generasi muda tentang bahaya narkoba.